Sabtu, 19 Juli 2008

Kesalehan Lisan

Tuhan menyampaikan firmannya melalui wujud bahasa. Ini adalah suatu realitas. Kita mengetahui firman Tuhan dari Al Qur’an dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab dan ditranslasi ke berbagai bahasa-bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Bahkan Tuhan menciptakan manusia yang berkemampuan berbahasa. Inilah yang membedakan manusia dan hewan serta tumbuh-tumbuhan. Bahasa dalam arti kata-kata ini, kadangkala lebih tajam daripada pedang. Words are sharper than swords. Kata-kata yang tajam, yang sering digunakan adalah kata-kata yang mempunyai makna kekerasan seperti “penggal kepalanya....., bunuh saja…, bakar semua….,cincang…, tendang, tempeleng dan serang. Di media cetak, media internet melalui forumnya atau poster yang diperlihatkan pada saat melakukan unjuk rasa sering menggunakan kata-kata anarkis. Bermula dari hasutan atau bujukan kata-kata, terbakarlah emosi dan amarah, akhirnya korban manusia tidak bersalah berjatuhan. Ini bahayanya lisan. Kita sering dipertontonkan melalui televisi ulah saudara-saudara kita melakukan unjuk rasa dengan wajah yang garang dan ungkapan-ungkapan lisan dengan kata-kata yang tidak baik, tidak beradab dan mengobarkan kengerian dan ego-sektarian. Baku pukul juga diperlihatkan oleh orang-orang terhormat di legislatif, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. . Apakah memang kebencian dan kemarahan yang ditumpahkan dalam lisan dan perbuatan itu menafikan tuntunan dan firman Tuhan dengan berlindung karena godaan syaitan..? Saya yaqin tidak ! Tetapi mungkinkah mereka belum memahami firman Allah yang terkandung dalam Al Qur’an atau apakah mereka belum dapat memaknai apa yang tersurat maupun yang tersirat dalam hadits, yang merupakan kumpulan sunnah Rasulullah yang diriwayatkan oleh para cendikia jaman dulu. Boleh jadi tidak melakukan ? Mengapa tidak mengamalkan perintah Allah dan Rasul-nya ? Ataukah mereka bukan orang yang beragama Islam ? Marilah kita kembali kepada apa yang terkandung dalam Al Qur’an dan As Sunnah.

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِينًا

Waqul liAAibadee yaqooloo allatee hiya ahsanu inna alshshaytana yanzaghu baynahum inna alshshaytana kana lilinsani AAaduwwan mubeenan

Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS Al Israa’[17] ayat 53)

Dari Abu Zar رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda kepada saya:

"Janganlah engkau menghinakan sesuatupun dari amal kebaikan -yakni sekalipun tampaknya kecil, janganlah tidak dilakukan, meskipun andaikata engkau bertemu saudaramu dengan menunjukkan wajah yang manis," - atau berseri-seri tanda bersuka cita ketika bertemu itu. (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Dan mengucapkan perkataan yang baik itu adalah merupakan sedekah." (Muttafaq 'alaih).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ . [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya". HR. Bukhari dan Muslim.

Maha Suci Allah. Islam itu sangat indah. Islam is Beautiful. Bagaimana tidak indah ? Al Quran dan As Sunnah tidak mengerdilkan akal budi, tetapi justru mengedepankan akal budi yang baik dan tinggi (akhlaqul karimah). Berbicara yang baik dan menunjukkan wajah yang manis ketika bertemu. Tersenyum dan berdialog dengan perkataan baik, cantik dan indah,….sungguh indah dan elok orang muslim itu. Kalau tidak lebih baik diam. Silent is Golden. Memuliakan tetangganya dan memuliakan tamunya dengan baik. Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah صلی الله عليه وسلم juga bersabda:
"Bukankah manusia terjerumus ke dalam nâr karena tidak dapat mengendalikan lidahnya"(Imam Nawawi). Kesalehan itu tidak hanya syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. Kesalehan itu mencakup semuanya. Itu yang dinamakan Islam kaffah atau Berserah diri secara total kepada Allah. Wa llahu ‘alam bish shawab.

Tidak ada komentar: