Selasa, 24 Maret 2009

Mungkinkah Manusia Menjadi Batu atau Besi ?

Sewaktu kecil saya pernah belajar tentang animisme. Animisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda seperti batu besar di gunung-gunung dan besi seperti keris mempunyai roh. Sehingga benda-benda tersebut disembah oleh bangsa-bangsa primitive. Menurut pendapat mereka, roh manusia yang telah mati pindah ke batu-batu di gunung-gunung, pohon-pohon dan besi-besi. Mereka meminta pertolongan kepada roh-roh yang ada pada benda-benda tersebut. Nah, perbuatan menyembah kepada roh yang ada pada batu dan besi ini adalah perbuatan syirik. Orang yang melakukan perbuatan tersebut adalah Musryrik. Bagi orang Islam dilarang menyembah roh-roh yang ada pada batu dan besi. Muslim tidak boleh menyembah selain Allah, sebagaimana firman Allah sebagai berikut :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” [QS Fush Shilat (41) ayat 37]

Saya tak hendak membahas tentang penyembahan kepada benda-benda yang menurut faham animisme mempunyai roh, tetapi saya ingin membahas mungkinkan manusia dapat berubah menjadi batu maupun besi ? Manusia-manusia macam apa yang akan dijadikan besi dan batu ? Ternyata firman Allah dalam Al qur’an mengindikasikan adanya manusia yang dijadikan besi dan batu.


قُل كُونُواْ حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا


“Qul koonoo hijaratan aw hadeedan”
“Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi,” [QS Al Israa’ (17) ayat 50]

Kalau Tuhan berfirman “Jadilah”, maka pasti terjadi. Tuhan tidak mungkin mengingkari apa yang telah difirmankan. Tuhan tidak akan mengingkari janjinya. Jadi apa yang dikatakan oleh Tuhan pasti akan menjadi batu atau besi. Pengertian “Jadilah” itu bukan melalui kejadian yang seketika atau tak bertempo tetapi melalui sesuatu proses yang bertempo. Proses kejadian itu bukan dari manusia hidup kemudian “Kun” dan berupa jadi batu atau besi. Kalau kejadian ini hanyalah merupakan legenda. Tetapi proses kejadian itu setelah manusia meninggal, kemudian rohnya menuju ke alam barzakh dan kemudian dibangkitkan tidak menjadi manusia lagi tetapi dijadikan batu atau besi. Dijadikan batu atau besi itu dimana ? Ya, di bumi. Dimana lagi ?
Perhatikan ayat berikut ini,

Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-raaul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”[QS Ibrahim (14) ayat 47 dan 48].

Dari ayat tersebut diatas, bahwa hari pembalasan itu dapat terjadi pada hari ketika bumi dan langit DIGANTI dengan bumi dan langit yang lain. Dalam bahasa Arab “ al ard = bumi“ diganti dengan “ ghayra al ard =bumi lain”. Artinya bumi (al ard) diganti bumi (al ard). Bumi yang sekarang hancur diganti dengan bumi seperti bumi yang sebelumnya ( al ard).
Manusia macam apa yang dijadikan batu atau besi ? Mereka yang tidak percaya bahwa mereka setelah tulang belulangnya hancur, akan dibangkitkan lagi. Coba simak ayat 49-52 Surat Al Israa’ berikut ini.

Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"
Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu ?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat",
yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam kecuali sebentar saja.
” [QS Al Israa’ (17) ayat 49-52]

Jadi, ternyata diantara batu atau besi itu mempunyai roh. Roh itu berasal dari roh-roh orang yang tidak percaya tentang hari kebangkitan, yang kemudian dibangkitkan menjadi batu atau besi atau makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiran manusia. Seperti yang dipikirkan oleh bangsa-bangsa primitive dahulu bahwa ternyata benar bahwa batu atau besi itu ada rohnya manusia yang telah meninggal. Bedanya pemikiran bangsa-bangsa primitive dahulu bahwa roh orang yang meninggal itu hinggap atau pindah ke batu, besi atau pohon-pohon, tidak melalui proses kebangkitan.
Wa llahu ‘alam bish shawab.