Selasa, 17 Juni 2008

Takdir, Kehendak Allah dan Kehendak Manusia (Terakhir)

3. Berakhirnya alam semesta
Allah itu Dzat yang eksistensinya tidak berawal (Al-'Awwal). Atas kehendak-Nya, terciptalah alam semesta dengan sesempurnanya, yang memberlakukan qadar atau kadar, ukuran dan rumusan-rumusan-Nya secara pasti dan sempurna. Di dalam alam semesta ini berlaku qadha Allah, dimana alam dan manusia tunduk kepada hukum-hukum atau kaidah-kaidah antara lain hukum sebab akibat (tasalsul), daur (siklus) dan hukum al imkan (probabilitas). Contoh, Allah telah menetapkan rumusan atau formula air adalah H2O. Inilah qadar Allah. Sedang qadha Allah dapat digambarkan bahwa hydrogen tidak bisa jadi air tanpa ada Oksigen (hukum sebab akibat). Hukum ini akan berakhir pada dzat yang wajib ada. Hukum kausalitas dan daur (siklus) merupakan ilmu Allah. Karena alam (termasuk mati dan hidup) ini ciptaan Allah maka juga berlaku daur (siklus) dan tasalsul (sebab akibat) sampai Allah menghendaki berakhir.

”Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Al ‘Ankabuut (29) ayat 19).

“Yang menjadikan (menciptakan) mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,.(QS Mulk (67) ayat 2).

”Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?( QS Al Baqarah (2) ayat 28).

“Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (QS Huud (11) ayat 57)

Kematian dan kehidupan juga berulang. Bahkan kaum atau ataupun bangsa pun bisa berulang. Ini mengindikasikan adanya suatu daur atau siklus ( Baca tulisan Siklus Kehidupan dan Kelahiran Kembali ). Allah menciptakan makhluk dan mngulanginya lagi. Ini menunjukkan siklus atau daur.

”Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya kembali , agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. QS (10) 4.

To Him will be your return- of all of you. The promise of Allah is true and sure. It is He Who beginneth the process of creation, and repeateth it, that He may reward with justice those who believe and work righteousness; but those who reject Him will have draughts of boiling fluids, and a penalty grievous, because they did reject Him. (Yusuf Ali)

Alam semesta juga berulang (siklus). Ini digambarkan oleh Allah dengan bergulung-gulungnya langit seperti awal penciptaan alam semesta. Begitulah Allah mengulanginya.

”Pada hari itu (Kami) gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya (QS Al Anbiyaa(21) ayat 104)

Ayat ini menunjukkan siklus (daur) atau pengulangan. Pengulangan sampai kapan ? Ya, tentunya sampai yang dikehendaki oleh Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Yang pada akhirnya semuanya kembali kepada Allah. Yang digambarkan oleh Allah bahwa pada dasarnya semua binasa kecuali Wajah-Nya, kemudian semuanya kembali kepada Allah.
”Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengulangi kembali; kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan ”(QS Ar Ruum (30) ayat 11).
Yusuf Ali:
It is Allah Who begins (the process of) creation; then repeats it; then shall ye be brought back to Him.

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan” ( Al qashash(28) ayat 88)

Kembali kepada Allah artinya kembali kepada Dzat yang eksistensinya tidak berakhir (Al-'Akhir). Kalau boleh digambarkan, maka dapat dilihat Gambar dibawah ini., agar lebih mudah dimengerti.
Wa llahu ‘alam bi shawab.


Tidak ada komentar: