Sabtu, 07 Juni 2008

Kelahiran Kembali

Apakah seseorang itu dilahirkan kembali berulang-ulang. Marilah kita perhatikan ayat-ayat Al Quran dibawah ini,

Al 'Ankabuut (29) Ayat 19.

Awa lam yaraw kayfa yubdio Allahu alkhalqa thumma yuAAeeduhu inna thalika AAala Allahi yaseerun

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

See they not how Allah originates creation, then repeats it. Verily, that is easy for Allah.

Yusuf Ali:

See they not how Allah originates creation, then repeats it: truly that is easy for Allah.

Al 'Ankabuut (29) Ayat 20.

Qul seeroo fee alardi faonthuroo kayfa badaa alkhalqa thumma Allahu yunshio alnnashata alakhirata inna Allaha AAala kulli shayin qadeerun

Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi [1148]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

[1148] Maksudnya: Allah membangkitkan manusia sesudah mati kelak di akhirat

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

Say: "Travel in the land and see how (Allah) originated creation, and then Allah will bring forth (resurrect) the creation of the Hereafter (i.e. resurrection after death). Verily, Allah is Able to do all things."

Yusuf Ali:

Say: "Travel through the earth and see how Allah did originate creation; so will Allah produce a later creation: for Allah has power over all things.

Dalam Al Quran Surat ‘Ankabuut (29) ayat 19 , kita sebagai manusia diperintahkan Allah untuk memperhatikan bagaimana Allah mengawali penciptaan manusia. Artinya kita diminta untuk melihat dan memperhatikan proses kelahiran seorang bayi. Kalau yang dimaksud itu adalah memperhatikan penciptaan Adam, bagaimana kita bisa memperhatikan atau melihatnya dengan seksama. Adam dilahirkan beribu-ribu tahun yang lalu. Mustahil kita memperhatikan atau melihat (to see) kelahirannya.

Mengapa saya mengatakan bahwa Adam dilahirkan. Perhatikan ayat berikut ini :

Ali Imran (3) ayat 33.

Inna Allaha istafa adama wanoohan waala ibraheema waala AAimrana AAala alAAalameena
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

Allah chose Adam, Nooh (Noah), the family of Ibrahim (Abraham) and the family of Imran above the Alameen (mankind and jinns) (of their times).

Yusuf Ali:

Allah did choose Adam and Noah, the family of Abraham, and the family of 'Imran above all people,-

Dalam ayat ini, Allah berfirman bahwa Allah memilih Adam melebihi segala umatnya. Ini berarti sebelum Adam dilahirkan atau pada saat Adam dilahirkan, sudah ada manusia. Kalau Allah memilih, berarti ada banyak manusia atau paling tidak lebih dari satu. Kalau hanya satu. Tidak perlu dipilih tetapi langsung diangkat jadi Nabi. Jadi Adam ini merupakan manusia unggul di jamannya. Karena itu dipilih untuk menduduki khalifah di bumi.

Penciptaan Adam, bukan “Sim Salabim”. Tetapi melalui proses penciptaan dan proses penyempurnaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al A’laa berikut ini.

Al A'laa (87)

Allathee khalaqa fasawwa

“yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), “

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

Who has created (everything), and then proportioned it;

Yusuf Ali:

Who hath created, and further, given order and proportion;

Sekarang marilah kembali kepada sambungan ayat (Al ‘Ankabuut ayat 19) berikutnya. Oleh Allah, kita juga diminta untuk memperhatikan atau melihat (to see) pada saat Allah mengulangi kembali penciptaan manusia. Kalau pengulangan ini terjadi di Akhirat.. Bagaimana manusia melihat kejadian itu. Kalau penciptaan yang sekarang mudah diperhatikan atau dilihat. Lha wong kita masih di dunia kok disuruh melihat di akhirat kan tidak mungkin. Jadi pasti pengulangan penciptaan ini terjadi sekarang di bumi.

Dalam Surat Al ‘Ankabuut ayat 20, Allah jelas berfirman bahwa berjalanlah dimuka bumi untuk memperhatikan Allah mengawali penciptaan, yaitu proses penciptaan seorang dari sperma dan sel telur, embrio, janin, bayi dan akhirnya dewasa dan meninggal ( sebagaimana juga diterangkan pada ayat 19) dan mengulangi lagi artinya orang yang mati dilahirkan kembali di bumi setelah dihisab. Dilahirkan lagi, tentunya melalui proses kelahiran dari sperma dan sel telur, embrio, janin , bayi dan akhirnya dewasa.

Perintah melihat dan memperhatikan (to see) Allah mengulangi penciptaan lagi ( Allah produce a later creation), tentunya di bumi. Tidak mungkin manusia hidup ini dapat melihat dan memperhatikan (to see) pengulangan penciptaan di akhirat.(Sebagaimana juga di jelaskan di ayat 19). Dan jelas kita diminta berjalan di muka bumi untuk melihat dan memperhatikan juga di bumi.

Perintah memperhatikan proses kelahiran manusia ini sejalan dengan Surat Ar Rum (30) ayat 40 yang mengatakan bahwa manusia lahir , kemudian dimatikan kemudian dilahirkan kembali.

Ar Ruum (30) ayat 40

Allahu allathee khalaqakum thumma razaqakum thumma yumeetukum thumma yuhyeekum hal min shurakaikum man yafAAalu min thalikum min shayin subhanahu wataAAala AAamma yushrikoona

Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

Allah is He Who created you, then provided food for you, then will cause you to die, then (again) He will give you life (on the Day of Resurrection). Is there any of your (socalled) partners (of Allah) that do anything of that ? Glory be to Him! And Exalted be He above all that (evil) they associate (with Him).

Yusuf Ali:

It is Allah Who has created you: further, He has provided for your sustenance; then He will cause you to die; and again He will give you life. Are there any of your (false) "Partners" who can do any single one of these things? Glory to Him! and high is He above the partners they attribute (to him)!

Kemudian dilanjutkan dalam Surat Ar Rum (30) ayat 41 sebagai berikut :

Ar Ruum (30) ayat 41.

Thahara alfasadu fee albarri waalbahri bima kasabat aydee alnnasi liyutheeqahum baAAda allathee AAamiloo laAAallahum yarjiAAoona

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

Evil (sins and disobedience of Allah, etc.) has appeared on land and sea because of what the hands of men have earned (by oppression and evil deeds, etc.), that Allah may make them taste a part of that which they have done, in order that they may return (by repenting to Allah, and begging His Pardon).

Yusuf Ali:

Mischief has appeared on land and sea because of (the meed) that the hands of men have earned, that ((Allah)) may give them a taste of some of their deeds: in order that they may turn back (from Evil).

Terjemahan Surat Rum (30) ayat 41 ini lebih bertambah jelas kalau kita melihat terjemahan terbitan Al Huda (Kelompok Gema Insani) sebagai berikut :

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan ( give them a taste) sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

Marilah kita secara seksama memperhatikan “ Allah menghendaki agar mereka merasakan dari (akibat) perbuatan mereka”

Siapakah “mereka” yang harus merasakan. Ya, mereka yang melakukan kerusakan di darat dan di laut. Bukan orang lain.

Misalnya, orang (di Jakarta) melakukan illegal loging di Kalimantan. Bertahun-tahun kemudian terjadi banjir dan longsor di Kalimantan. Banyak orang yang menderita akibat banjir dan longsor. Siapa “orang yang menderita”. Ya, orang di Jakarta itu. Karena ia melakukan kerusakan di Kalimantan, maka orang Jakarta itu setelah mati, dilahirkan kembali di Kalimantan untuk merasakan akibat perbuatannya dahulu. Dan di azab di bumi bukan di akhirat. (Asy Syura’ ayat 31). Jadi bukan orang lain yang merasakan penderitaan akibat banjir dan longsor itu.

Bagaimana mungkin orang di belakang hari yang tidak tahu menahu tentang kerusakan hutan yang dilakukan orang sebelumnya kok menanggung beban penderitaan orang lain. Ini tidak adil. Ini Tidak mungkin. Ini penafsiran yang salah.

Musibah apapun yang menimpa kamu, adalah karena perbuatan tanganmu sendiri ( Asy Syura’ (42) ayat 30). Dan Kamu tidak lepas azab di bumi (Asy Syura’(42) ayat 31.

Asy Syura’(42) ayat 30.

Wama asabakum min museebatin fabima kasabat aydeekum wayaAAfoo AAan katheerin

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

And whatever of misfortune befalls you, it is because of what your hands have earned. And He pardons much. (See the Quran Verse 35:45).

Yusuf Ali:

Whatever misfortune happens to you, is because on the things your hands have wrought, and for many (of them) He grants forgiveness.

Asy Syuura (42) ayat 31

Wama antum bimuAAjizeena fee alardi wama lakum min dooni Allahi min waliyyin wala naseerin

Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.

Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:

And you cannot escape from Allah (i.e. His Punishment) in the earth, and besides Allah you have neither any Walee (guardian or a protector) nor any helper.

Yusuf Ali:

Nor can ye frustrate (aught), (fleeing) through the earth; nor have ye, besides Allah, any one to protect or to help.

Jadi kalau ada manusia yang ditimpa musibah, apakah itu hujan batu karena gunung meletus, atau terbenam di dalam bumi karena adanya gempa bumi atau ada yang ditenggelamkan karena banjir dan lain-lain. Itu karena perbuatannya sendiri. Tuhan sama sekali tidak menganiayai manusia, akan tetapi manusia itu sendiri yang menganiayai diri manusia itu sendiri. Sebagaiman yang yang difirmankan Allah dalam Surat Al ‘Ankabuut (29) ayat 40 sebagai berikut :

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Al ‘Ankabuut (29)-40)”

Wa llahu ‘alam bi shawab

1 komentar:

MediaIslam mengatakan...

Assalamu'alaikum. Jika berkenan berkunjunglah ke blog kami Media Islam. Karena ada hadits panjang tentang kematian yang mungkin bermanfaat bai anda. Was Sallamungalaikum waromatullohi wabarokatuh.