Selasa, 24 Juni 2008

Bagaimana menjadi sukses ?

Apa kata Andrie Wongso, seorang motivator nomor wahid di Indonesia. Sukses bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik anda, milik saya. Dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.
Kalau orang tidak berjuang, tidak sungguh-sungguh dan tidak berjihad dalam meraih kesuksesan, mana mungkin akan menjadi orang sukses. Seharus umat Islam tidak perlu mencari motivator yang paling ulung. Mestinya kita jadikan Alquran itu sebagai petunjuk, hidayah dan motivator bagi hidup kita. Apa kata firman Tuhan dalam Alquran.
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati untuk mengajari kebenaran dan nasehat menasehati untuk mengajari kesabaran”. (QS.Al ‘Ashr)
Untuk menjadi sukses (beruntung) adalah orang-orang :
1. Yang beriman
2. Yang melakukan perbuatan yang baik ( amal saleh)
3. Yang saling menasehati tentang kebaikan dan kebenaran
4. Yang saling menasehati untuk menjadi tetap sabar
Pengertian sukses atau beruntung ini adalah sukses sekarang di dunia dan sukses di hari kemudian ( yaumil akhir )
Untuk syarat yang pertama yaitu, beriman tidak perlu dibahas lebih lanjut, karena merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi.
Nah, marilah kita bahas syarat ke dua dan ketiga. Pengertian berbuat baik (amal saleh) itu tidak terbatas kepada amal saleh dalam pengertian ibadah mahdhoh tetapi berbuat baik dalam pengertian ghoiru mahdhoh. Di bidang manajemen misalnya, merencanakan, mengorganisir, mengkoordinasi, memotivasi dan mengawasi adalah suatu perbuatan. Jadi agar dapat sukses dalam manajemen, ya harus merencanakan dengan baik, mengorganisir dengan baik dan mengawasi dengan baik. Ini juga termasuk perbuatan yang baik (amal saleh).
Demikian bila sukses dalam bidang marketing, orang harus menjual dengan baik dan benar. Artinya orang harus belajar bagaimana cara menjual dengan baik dan benar. Belajar dari pakar-pakar marketing misalnya Philips Kotler, Hermawan Kertajaya, Gabriel Steinhardt dan E. Jerome McCarthy. Dalam Surat Al ‘ashr (103) ayat 3, ini para pakar ini memberikan nasihat bagaimana menjual dengan baik dan benar. Nah kalau kita berhasil dalam usaha, maka kita wajib memberikan nasihat kepada orang lain (sharing) bagaimana usaha kita bisa berhasil. Ini yang dinamakan saling memberi nasihat tentang kebaikan dan kebenaran dalam persepektif manajemen. Jadi menasihati itu tidak terbatas pada kebenaran dan kebaikan tentang agama.
Yang berikutnya dalam hal kita masih belum berhasil dalam usahanya, maka kita harus sabar dan konsisten. Kita bisa minta nasihat kepada ahlinya mengapa usaha kita tidak berhasil. Kita harus sabar dan kosisten dalam mempelajari kekurangan-kekurangan untuk menuju keberhasilan. Para pakar psikologi dapat memberikan nasihat kepada kita bagaimana kita harus bangkit dari kegagalan, kita harus sabar dan konsisten. Kesimpulannya bahwa orang-orang yang mau belajar (minta nasihat) kepada pakarnya dan melaksanakan dengan penuh kesabaran dan konsistensi serta dilaksanakan atau dilakukan semuanya dengan baik dan benar. InsyaAllah, akan menjadi orang yang beruntung dan sukses. Tuhan akan meneguhkan langkah kita dan meneguhkan kedudukan kita.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS Muhammad (47) ayat 7.
Menolong Allah dapat diartikan melaksanakan Sunnatullah atau meng-aplikasikan sebagian dari ilmu Allah untuk meraih kesuksesan di dunia dan di hari kemudian.
Al Quran telah menyemangati atau memotivasi kita untuk selalu belajar (minta nasihat) dan belajar dari orang lain yang berhasil. Dan kalau belum berhasil kita harus sabar dan salat serta konsisten, tidak boleh berputus asa dan selalu bermohon kepada Allah agar kita berhasil atau sukses sekarang di dunia ini dan di hari kemudian.
Wa llahu ‘alam bi shawab.

Tidak ada komentar: