Rabu, 31 Desember 2008

Apa Arti Musibah Bagi Manusia ? (3)

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa musibah itu bisa merupakan adzab atau siksa yang sangat besar, misalnya hujan batu kerikil, suara keras yang mengguntur, banjir dan gempa bumi. [QS Al Ankabut (29)_ ayat 40]. Tetapi musibah itu juga dapat berupa siksa atau adzab yang tidak terlalu besar misalnya keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesusahan, gangguan, kesedihan. Orang tertusuk duri pun juga termasuk siksa atau adzab yang cukup ringan. Bala itu artinya ujian atau cobaan. Kalau ujian itu bukan merupakan siksa atau adzab tetapi merupakan sesuatu yang ditimpakan kepada manusia untuk mengetahui sampai sejauh mana kadar iman atau taqwa manusia tersebut. Yang ditimpakan itu adalah yang sifatnya hanya sedikit dan hanya merupakan sedikit kekurangan. Apakah kekurangan harta, sedikit kelaparan, sedikit ketakutan dan sebagainya. Untuk musibah dan bala dapat membacanya pada artikel “Apa arti musibah bagi manusia (1) dan (2)”. Nah, sekarang yang dibahas kali ini adalah fitnah. Arti fitnah ini juga sering diartikan dengan cobaan. Fitnah mempunyai beberapa arti yaitu godaan (trial) seperti dalam ayat berikut ini.

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ ائْذَن لِّي وَلاَ تَفْتِنِّي أَلاَ فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُواْ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ

Waminhum man yaqoolu ithan lee wala taftinnee ala fee alfitnati saqatoo wainna jahannama lamuheetatun bialkafireena

Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah." Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah . Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.

And among them is he who says:"Grant me leave (to be exempted from Jihad) and put me not into trial." Surely, they have fallen into trial. And verily, Hell is surrounding the disbelievers. [QS Taubah (9) ayat 49]

Arti yang kedua adalah penganiayaan. …..Berbuat fitnah itu lebih besar dosanya dari pada membunuh....... [QS Al Baqarah (2) ayat 217]. Jadi berbuat penganiayaan itu lebih besar dosanya dari pada membunuh.

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ

Sedang yang ketiga fitnah mempunyai arti alasan; subterfuge, sebagaimana dalam Surat Al An’aam (6) ayat 23.

ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ وَاللّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ

Thumma lam takun fitnatuhum illa an qaloo waAllahi rabbina ma kunna mushrikeena

Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah".

There will then be (left) no subterfuge for them but to say: "By Allah our Lord, we were not those who joined gods with Allah."

Fitnah sering dikaburkan dengan bala (cobaan), sebagaimana dengan ayat berikut ini.

وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

WaiAAlamoo annama amwalukum waawladukum fitnatun waanna Allaha AAindahu ajrun AAatheemun

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [QS Al An faal (8) ayat 28].

Demikian juga fitnah dalam ayat dibawah ini juga dikaburkan dengan bala (cobaan).

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Kullu nafsin thaiqatu almawti wanablookum bialshsharri waalkhayri fitnatan wailayna turjaAAoona

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [QS Al Anbiyaa’ (21) ayat 35].

Sebenarnya dalam dua ayat terakhir ini fitnah diterjemahkan dengan cobaan. Sedangkan cobaan atau ujian itu artinya adalah bala. Fitnah disini sesungguhnya mempunyai arti godaan atau hasutan. Allah menguji atau memberikan cobaan (bala) kepada manusia dengan godaan atau hasutan (fitnah) berupa kebaikan dan keburukan. Allah juga memberikan godaan atau hasutan (fitnah) tetapi tidak dalam pengertian menguji, karena pada dasarnya jiwa manusia itu dilhamkan oleh Allah jalan kefasikan dan ketaqwaan [QS Asy Syams (91) ayat 8].

Wa llahu ‘alam bish shawab.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Semoga kita selalu dalam perlindungan-NYA... aminnnn