Di dalam tulisan terdahulu “Bila Tiupan Sangkakala Berbunyi (2)”, saya mengatakan bahwa ada dua jenis tiupan sangkakala pertama. Yang pertama, ketika sangkakala pertama itu ditiupkan, maka segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi ini binasa atau mati kecuali siapa yang dikehendaki Allah [QS Az Zumar (39) ayat 68]. Artinya pada saat pertama sangkakala ditiup, tidak semuanya binasa atau mati tetapi ada yang masih hidup. . Yang kedua, segala sesuatu yang ada di langit dan dibumi hancur ketika sangkakala ditiupkan pertama kali. [QS Al Haaqqah (69) ayat 13-16]. Artinya segala sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah [QS Al Qashash (28) ayat 88]. Dan pada tulisan itu, saya menyimpulkan bahwa sangkakala ditiupkan bukan berarti pada saat kehancuran alam semesta saja tetapi juga pada saat kematian seseorang atau sebagian penduduk langit dan bumi.
Sebenarnya kesimpulan yang saya ambil ketika itu sebenarnya ada 3(tiga) tiupan sangkakala pertama. Yaitu bahwa sangkakala ditiupkan itu dapat menjadikan kehancuran semesta alam dan dapat menjadikan kematian pada sebagian penduduk langit dan bumi serta menjadikan kematian seseorang. Nah, ternyata di dalam Al Qur’an juga menunjukkan adanya tiupan sangkakala pertama yang dapat menyebabkan kematian seseorang saja.
Cobalah simak dan perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut ini. Ayat ini menunjukkan bahwa setelah terjadi sakaratul maut atau menjelang kematian seseorang, maka ditiupkanlah sangkakala sehingga seseorang itu benar-benar binasa atau mati.
Sebenarnya kesimpulan yang saya ambil ketika itu sebenarnya ada 3(tiga) tiupan sangkakala pertama. Yaitu bahwa sangkakala ditiupkan itu dapat menjadikan kehancuran semesta alam dan dapat menjadikan kematian pada sebagian penduduk langit dan bumi serta menjadikan kematian seseorang. Nah, ternyata di dalam Al Qur’an juga menunjukkan adanya tiupan sangkakala pertama yang dapat menyebabkan kematian seseorang saja.
Cobalah simak dan perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut ini. Ayat ini menunjukkan bahwa setelah terjadi sakaratul maut atau menjelang kematian seseorang, maka ditiupkanlah sangkakala sehingga seseorang itu benar-benar binasa atau mati.
وَجَاءتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ
Wajaat sakratu almawti bialhaqqi thalika ma kunta minhu taheedu.
Wanufikha fee alssoori thalika yawmu alwaAAeedi
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman
And the stupor of death will come in truth: "This is what you have been avoiding!" And the Trumpet will be blown, that will be the Day whereof warning (had been given) (i.e. the Day of Resurrection). [QS Qaaf (50) ayat 19-20].
Ayat-ayat ini sangatlah terang menjelaskan bahwa orang akan mati setelah ditiupkan sangkakala. Dan kemudian diri (nafs) tersebut datang menghadap kehadirat Ilahi dengan diiringi oleh malaikat pengiring dan penyaksi [QS Qaaf (50) ayat 21].
Wa llahu ‘alam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar