Orang biasa mengatakan bahwa musibah itu merupakan sesuatu bencana atau bala yang menimpa manusia. Sekecil apapun yang mencelakakan, membahayakan yang menimpa manusia itu disebut dengan musibah. Apakah itu kekalahan perang [QS Ali Imran (3) ayat 165], kecelakaan dalam perjalanan sampai meninggal [QS Al Maa’idah (5) ayat 106] dan walaupun sekedar hanya lampu mati, ucapkanlah kalimat istirjaa ( kembali kepada Allah ) "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
Allatheena itha asabathum museebatun qaloo inna lillahi wainna ilayhi rajiAAoona
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" [QS Al Baqarah (2) ayat 156]
Apakah musibah ini dapat dikatakan sebagai adzab ? Sebelum menjelaskan tentang hubungan adzab dan musibah, sesungguhnya adzab itu dalam arti bahasa adalah “menghalangi seseorang dari makan dan minum” atau “ perbuatan memukul seseorang” dan juga bisa berarti “keadaan yang memberati pundak seseorang”. Dengan demikian adzab itu adalah segala sesuatu yang menimbulkan kesulitan atau menyakitkan dan memberatkan beban jiwa dan atau fisik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adzab itu adalah siksa Tuhan yang diganjarkan kepada manusia yang melanggar larangan agama.
Musibah itu tidak akan terjadi bila tidak ada izin Allah. Kalau musibah itu terjadi, maka pasti Allah telah memberikan izin.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Ma asaba min museebatin illa biithni Allahi waman yumin biAllahi yahdi qalbahu waAllahu bikulli shayin AAaleemun
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS At Taghaabun (64) ayat 11]
Mengapa Allah mengizinkan musibah itu terjadi dan menimpa manusia?. Karena manusia itu telah melakukan dan berbuat dosa.
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللّهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
Waani ohkum baynahum bima anzala Allahu wala tattabiAA ahwaahum waihtharhum an yaftinooka AAan baAAdi ma anzala Allahu ilayka fain tawallaw faiAAlam annama yureedu Allahu an yuseebahum bibaAAdi thunoobihim wainna katheeran mina alnnasi lafasiqoona
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), MAKA KETAHUILAH BAHWA SESUNGGUHNYA ALLAH MENGHENDAKI AKAN MENIMPAKAN MUSHIBAH KEPADA MEREKA DISEBABKAN SEBAHAGIAN DOSA-DOSA MEREKA. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. [QS Al Maidah (5) ayat 49]
Nah, musibah yang ditimpakan kepada manusia itu adalah adzab atau siksa yang diganjarkan kepada manusia yang telah melakukan perbuatan dosa.
Adzab itu dapat berupa hujan batu kerikil, suara keras yang mengguntur, dibenamkan ke dalam bumi dan ditenggelamkan ke dalam air dan lain sebagainya.
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنبِهِ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Fakullan akhathna bithanbihi faminhum man arsalna AAalayhi hasiban waminhum man akhathathu alssayhatu waminhum man khasafna bihi alarda waminhum man aghraqna wama kana Allahu liyathlimahum walakin kanoo anfusahum yathlimoona
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [QS Al Ankabut (29) ayt 40].
Adakalanya orang itu tidak merasa berdosa atau tidak melakukan dosa apapun di bumi ini, tetapi kemudian datang musibah yang menimpanya. Misalnya, seorang anak balita bermain-main di depan rumahnya tiba-tiba truk menyelonong masuk halaman dan menabrak anak balita itu hingga mati. Adapula anak beserta keluarganya tertimpa musibah banjir atau gempa bumi, dia tinggal sendiri di dunia ini. Bila peristiwa ini tidak dijelaskan secara memadai akan timbul persepsi yang keliru terhadap Tuhan, sehingga muncullah lagu yang dibawakan Desy Ratnasari yang mengatakan takdir itu kejam. Dan banyak orang yang keliru sangka kepada Tuhan. Banyak orang yang memberikan atribut atau sebutan kepada Tuhan bahwa Tuhan itu penyiksa dan Maha Kejam.
Apakah benar seandainya terjadi musibah misalnya, gempa bumi, angin topan, banjir bandang, tsunami itu disebabkan oleh Allah ?. Apakah Allah yang menimpakan semua musibah itu kepada manusia? Apakah Allah sekejam itu ? Tidak, kata Allah.
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [QS Al Ankabut (29) ayt 40].
Allah itu tidak sewenang-wenang. Allah itu adalah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Allah tidak mungkin menimpakan musibah atau adzab kepada manusia yang tidak bersalah atau yang tidak berdosa.
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Wama asabakum min museebatin fabima kasabat aydeekum wayaAAfoo AAan katheerin
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [QS Asy Syuura (42) ayat 30]
Nah, apapun musibah apakah itu kecelakaan, penderitaan, banjir, gempa bumi, tsunami maupun angin topan yang menimpa manusia itu disebabkan dosa yang diperbuat oleh manusia itu sendiri
Apakah orang yang meninggal atau menderita akibat tsunami atau gempa bumi, semuanya telah berbuat dosa ?
فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ
MAKA KETAHUILAH BAHWA SESUNGGUHNYA ALLAH MENGHENDAKI AKAN MENIMPAKAN MUSHIBAH KEPADA MEREKA DISEBABKAN SEBAHAGIAN DOSA-DOSA MEREKA. [QS Al Maidah (5) ayat 49]
Apakah Anda tidak percaya ? Wa llahu ‘alam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar