Rabu, 04 Februari 2009

Mungkinkah Orang Yahudi, Nasrani Dan Shabiin Dapat Pahala dari Allah ? (1)

Mungkin sudah banyak yang tahu siapakah orang-orang Yahudi dan Nasrani itu ? Ya, tentu saja orang-orang yang beragama Yahudi atau orang yang beragama Nasrani. Tetapi orang-orang Shabiin mungkin ada yang belum tahu, oleh karenanya perlu kiranya menjelaskan terlebih dulu tentang siapa orang-orang Shabiin itu ? Menurut terjemahan Al Qur’an Departemen Agama, shabiin itu ialah orang-orang yang mengikuti syari'at Nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa. Nabi-nabi zaman dulu itu artinya Nabi-nabi sebelum Nabi agama Yahudi dan Nasrani. Orang-orang Yahudi juga melaksanakan syariat yang di ajarkan oleh Nabi Musa. Demikian pula orang-orang Nasrani juga melaksanakan syariat yang diajarkan oleh Nabi Isa. Nah, sekarang kembali kepada pertanyaan diatas “Mungkinkah orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin dapat pahala dari Allah ?” Ya.. mungkin saja kenapa tidak ! Perhatikanlah QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan Al Maidah (5) ayat 69.

Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [QS Al Baqarah (2) ayat 62]

Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja [431] (diantara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [QS Al Maidah (5) ayat 69].

Dari ayat-ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan beramal saleh (berbuat baik), maka pasti mereka mendapatkan pahala dari Allah dan mereka tidak ada kekhawatiran dan kesedihan. Mungkin ada yang bertanya apakah mereka itu benar-benar beriman kepada Allah ? Allah itu adalah Tuhan yang maha esa. Allah itu adalah Tuhan dalam bahasa Arab. Dalam Al Qur’an juga disebutkan bahwa banyak disebut nama Allah di dalam biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid sebagaimana dalam ayat 40 Surat Al Hajj (22).

"……… Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah………” [QS Al Hajj (22) ayat 40]

Apakah orang-orang Nasrani dan Yahudi di dalam ayat diatas menyebut nama Allah. Tidak, kecuali mungkin mereka yang berbahasa Arab. Orang Nasrani dan Yahudi menyebut Allah dalam bahasanya sendiri. Allah dalam bahasa lain mungkin berbeda. Seperti orang Yahudi menyebut Tuhan dalam bahasa mereka adalah Yahwe. Sedang orang Nasrani menyebut Tuhan dalam bahasa mereka pada waktu itu adalah Eli seperti Nabi Isa menyebut dalam kalimat yang terkenal “ Eli..Eli lama sabatani” yang artinya Tuhan.. Tuhan, jangan tinggalkan aku. Selama orang Yahudi dan Nasrani beriman kepada Tuhan yang maha esa atau Tuhan yang maha tunggal dan melaksanakan syariat yang diajarkan Nabi Musa dan nabi Isa serta mereka tidak mempersekutukan Tuhan yang maha esa, percaya kepada hari Akhir dan berbuat baik, maka mereka akan menerima pahala dari Tuhan. Dalam QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan QS Al Maidah (5) ayat 69] tidak hanya menyebutkan orang Yahudi dan Nasrani tetapi juga menyebutkan orang Mukmin. Artinya orang mukminpun bisa jadi tidak mendapatkan pahala dari Allah, karena mereka masih mempersekutukan Tuhan.
Mungkin ada orang yang mempertentangkan QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan QS Al Maidah (5) ayat 69 dengan QS Ali Imran (3) ayat 19 dan 85 atau mungkin banyak orang yang tidak setuju dengan pemikiran saya tentang QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan Al Maidah (5) ayat 69, karena mereka mengatakan bahwa sesungguhnya agama di sisi Allah hanya Islam saja dan agama selain Islam tidak akan diterima dan diakhirat termasuk orang yang merugi. Nah, sekarang perhatikan ayat 19 dan 85 Surat Ali Imran (3).

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. [QS Ali Imran (3) ayat 19]

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak- lah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [QS Ali Imran (3) ayat 85]

Apa benar bahwa orang yang sudah masuk Islam, diridhai dan mendapat pahala dari Allah serta tidak ada kekhawatiran dan kesedihan walaupun dikatakan mereka sudah “mukmin” (lebih tinggi tingkatannya dari pada muslim atau orang Islam). Perhatikan lagi dalam QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan QS Al Maidah (5) ayat 69] bahwa tidak hanya menyebutkan orang Yahudi dan Nasrani tetapi juga menyebutkan orang Mukmin. Barang siapa baik orang mukmin, orang Yahudi, orang Nasrani maupun Shabiin yang tidak beriman kepada Allah maka tidak mendapat pahala dari Allah. Artinya orang mukminpun bisa jadi tidak mendapatkan pahala dari Allah, karena mereka masih mempersekutukan Tuhan. Oleh karena itu pengertian Islam dalam Al Qur’an itu mempunyai makna yang yang lebih luas tidak semata-mata bermakna agama Islam yang diajarkan nabi Muhammad. Apa arti Islam sebenarnya dapat dibaca di artikel selanjutnya.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Sekadar berpesan-pesan. Doa bagi mengelakkan terkena fitnah.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang yang kafir." Surah Yunus, ayat 85 dan 86
View Profile: Rantong

Anonim mengatakan...

Terima kasih do'anya. Semoga kita selalu dalam hidayah-Nya.

Anonim mengatakan...

Jadi kesimpulannya boleh beragama yahudi atau kristen asal ngga sirik dan berserah diri kepada Nya???

Anonim mengatakan...

ada perbedaan pemahaman sy mengenai pengertian mukmin dan muslim. Menurut saya orang beriman (mukmin) belum tentu orang Islam (muslim). Tetapi seorang Muslim adalah orang mukmin. Mukmin itu ditegakkan atas rukun iman sedangkan muslim atas tegaknya rukun islam.

PramoodJava mengatakan...

Mas, wah nikmat membaca blog Anda ini. Mudah2an kita semua dalam hidayah Allah.

Mohon penjelasan lebih lanjut mengenai potongan paragraf berikut: "Apa benar bahwa orang yang sudah masuk Islam, diridhai dan mendapat pahala dari Allah serta tidak ada kekhawatiran dan kesedihan walaupun dikatakan mereka sudah “mukmin” (lebih tinggi tingkatannya dari pada muslim atau orang Islam). Perhatikan lagi dalam QS Al Baqarah (2) ayat 62 dan QS Al Maidah (5) ayat 69] bahwa tidak hanya menyebutkan orang Yahudi dan Nasrani tetapi juga menyebutkan orang Mukmin. Barang siapa baik orang mukmin, orang Yahudi, orang Nasrani maupun Shabiin yang tidak beriman kepada Allah maka tidak mendapat pahala dari Allah. Artinya orang mukminpun bisa jadi tidak mendapatkan pahala dari Allah, karena mereka masih mempersekutukan Tuhan."... karena saya agak kurang paham maksudnya.

Mohon japri ke pramudya.pramudya@gmail.com.
Matur nuwun, terima kasih, jazakallah

Anonim mengatakan...

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. [QS Ali Imran (3) ayat 19]

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak- lah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [QS Ali Imran (3) ayat 85]

Pertanyaannya adalah, apakah kaum Nasrani yang sekarang, tidak menyekutukan Tuhan (Allah), dan mengakui bahwa Allah adalah Ahad..?? Kenyataannya kaum Nasrani, memiliki keyakinan Paganis, bahwa Tuhan itu memiliki 3 sifat, tuhan ayah, anak, dan roh kudus, apakah ini bukan musyrik..??

Pertanyaan berikutnya adalah apakah kaum Yahudi, mengakui Muhammad sebagai Nabi terakhir..?? mengakui Nabi Isa..?? Kenyataan nya, kaum Yahudi menganggap Nabi Isa anak haram, Siti Maryam sebagai pelacur, bahkan mengobrak abrik, mengganti isi Taurat, Zabur dan Injil.

Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [QS Al Baqarah (2) ayat 62]

Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja [431] (diantara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [QS Al Maidah (5) ayat 69].

Menurut saya, QS Al Baqarah (2) ayat 62, dan QS Al Maidah (5) ayat 69, ditujukan untuk ummat Bani Israel terdahulu, pada zaman Nabi Musa, dan para nabi Bani Israil.
Begitu pula kaum Hawariyin ummat Nabi Isa. Artinya ummat Yahudi dan Nasrani pada saat ini, jelas telah menyimpang dari jalan Allah. Islam adalah agama yang paling Benar dan diridhai oleh Allah.