Rabu, 22 Oktober 2008

Mengapa Malaikat dan Iblis Harus Bersujud Kepada Manusia ?

Sejak dulu sampai sekarang, sebelum menulis artikel ini, saya selalu bertanya-tanya mengapa malaikat dan iblis dari bangsa jin harus bersujud kepada manusia ? Dalam terjemahan al qur’an Departemen Agama RI, sujud itu berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah sujud berarti memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah. Terus terang saja saya masih bertanya-tanya. Kalau sujud itu dalam arti menghormati mengapa kata yang dipakai “ asjuduu" = sujudlah, bow down, prostrate, worship “ ? Mengapa tidak menggunakan kata “ qodaruu = menghormati, menghargai, appreciate ” ? Seperti dalam surat Al An’am (6) ayat 91 “…. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya,……”. Saya percaya bahwa dengan menggunakan kata “sujud” itu pasti Allah mempunyai maksud tertentu yang harus direnungkan. Seandainya Allah tidak meniupkan Ruh-Nya kepada manusia, apa jadinya manusia ?. Bisa jadi bayi itu tetap tumbuh dan menjadi dewasa. Bisa jadi mempunyai mata tetapi tidak bisa melihat. Punya telingan tetapi tidak bisa mendengar. Punya otak tetapi tidak bisa berfikir.Bisa jalan tetapi tidak punya kehendak. Jadi manusia hidup itu seperti tanaman dan binatang. Nah, apa yang membedakan tanaman dan binatang dengan manusia ? Rahmat Allah yang berupa Ruh-Nya. Dengan ditiupkan Ruh-Nya, Ruh milik Allah kepada manusia, maka sebagian sifat-sifat Allah dan sifat yang tercermin dari Asma (nama) Allah itu menurun kepada manusia.

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُ سَاجِدِينَ

Faitha sawwaytuhu wanafakhtu feehi min roohee faqaAAoo lahu sajideena

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. [QS Al Hijr (15) ayat 29].

Menurut Hasan Asy’ari sifat Allah itu ada dua puluh sifat antara lain Qudrat = Berkuasa, Iradat = Berkehendak, Sama’ = Mendengar, Bashar = Melihat, Kalam = Berkata-kata. Dan asma Allah itu ada sembilan puluh sembilan (99) yang sangat penting. Dengan Ruh-Nya itu manusia bisa melihat, mendengar , berkuasa dan berkehendak serta mencipta. Walaupun manusia itu dapat berkuasa, berkehendak, melihat, mendengar dan berfikir, tetapi tidak dapat menyamai atau setara dengan Allah [QS Ikhlas (104) ayat 4] dan tetap berlainan dengan Penciptanya (mukhalafatuhu lil hawadits) yaitu Allah. Allah itu berkata-kata tetapi tidak seperti manusia berkata-kata. Allah itu melihat atau mendengar tetapi tidak seperti manusia melihat atau mendengar. Allah itu “laysa kamitslihi syai’” atau Allah itu tidak ada yang menyerupainya. Dalam bahasa Jawa, Allah itu “tan kena kinoyo ngopo” atau Allah itu tidak dapat dikatakan atau digambarkan seperti apa. Manusia dengan Ruh-Nya itulah sehingga Malaikat dan Iblis dari bangsa Jin harus bersujud kepada Manusia. Manusia bisa berkuasa, berkehendak dan berkreasi. Tetapi Malaikat dan Jin tidak, karena mereka hanya melakukan tugas sesuai dengan perintah yang telah ditentukan oleh Allah.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Waith qulna lilmalaikati osjudoo liadama fasajadoo illa ibleesa aba waistakbara wakana mina alkafireena

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [QS Al Baqarah (2) ayat 34]

فَسَجَدَ الْمَلآئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ
ِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى أَن يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلاَّ تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ

Fasajada almalaikatu kulluhum ajmaAAoona
Illa ibleesa aba an yakoona maAAa alssajideena
Qala ya ibleesu ma laka alla takoona maAAa alssajideena
Qala lam akun liasjuda libasharin khalaqtahu min salsalin min hamain masnoonin

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama- sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" [QS Al Hijr (15) ayat 30-33]

Iblis yang sombong itu ternyata lupa bahwa didalam diri manusia itu Ruh milik Allah. Manusia tidak perlu takut kepada Iblis dari bangsa Jin, karena sesungguhnya mereka harus bersujud kepada manusia.
Wa llahu ‘alam bis shawab

Rabu, 15 Oktober 2008

Seandainya Alam Semesta Tidak Diciptakan ?

Dulu saya pernah berfikir atau berandai-andai. Mungkin juga ada orang yang memikirkan seperti saya. Seandainya alam semesta ini tidak diciptakan. Mungkin tidak ada manusia, tidak ada aku, juga tidak ada hewan dan tumbuh-tumbuhan. Suasananya suwung (bhs.jawa), tidak ada apa-apa, kosong. Bagi orang yang beragama tentunya yang ada adalah Tuhan. Dalam keadaan ini, Tuhan tidak dikenal. Lha wong yang ada hanya Tuhan, tentunya yang mengenal Tuhan ya Tuhan sendiri. Tuhan bersifat Qidam. Sifat Qidam artinya tidak ada yang mendahului Tuhan. Tuhan-lah yang pertama (prima causa), tidak ada yang mendahului. Tuhan tidak berawal (al-Awwal) dan Tuhan juga tidak berakhir (al-Akhir). Tuhan itu baqa’. Artinya Tuhan itu mempunyai sifat hidup yang tidak pernah berakhir. Tuhan adalah Dzat yang maha hidup. Kalau Dia berakhir, maka jelas bahwa Dia tidak hidup. Dia tidak baqa’ artinya tidak hidup selamanya. Ini tidak sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yang dua puluh, yangtelah dirumuskan oleh Ali ibnu Ismail Abu al-Hasan al-Asyari yang dikenal dengan al-Asyari.

Sekarang saya baru tahu bahwa alam semesta , termasuk manusia, hewan dan tanaman, diciptakan agar dapat mengenal Tuhan. Diciptakan alam semesta ini, agar Tuhan itu dikenal. Tidak ada alam semesta (manusia, hewan dan tanaman) yang diciptakan, maka tidak ada yang mengagungkan, memuji dan bertasbih kepada Tuhan. Alam semesta beserta isinya ternyata bertasbih kepada Tuhan. Semua yang ada di langit dan bumi apakah itu burung, gunung, tanaman dan manusia, semuanya mengagungkan, memuji dan bertasbih kepada Tuhan.

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Sabbaha lillahi ma fee alssamawati wama fee alardi wahuwa alAAazeezu alhakeemu

Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS Ash Shaff (61) ayat 1]

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Tusabbihu lahu alssamawatu alssabAAu waalardu waman feehinna wain min shayin illa yusabbihu bihamdihi walakin la tafqahoona tasbeehahum innahu kana haleeman ghafooran

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. [QS Al Israa’ (17) ayat 44]


أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

Alam tara anna Allaha yusabbihu lahu man fee alssamawati waalardi waalttayru saffatin kullun qad AAalima salatahu watasbeehahu waAllahu AAaleemun bima yafAAaloona

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya [1044], dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. [QS An Nuur (24) ayat 41]

[1044] Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.


Semuanya bertasbih. Artinya semua bergerak mengikuti perintah dan menuju kepada Tuhan. Alam semesta ini diciptakan agar Tuhan itu dikenal, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam hadits qudsi sebagi berikut.

Kuntu kanzan makhfiyan fa ahbabtu an u’rafa fakhalaqtu al khalqa fa bi ‘arafuni.

Aku harta yang tersembunyi. Dan Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan alam semesta sehingga dengannya mereka mengenal-Ku.

Kalau saya simak hadits ini, maka Tuhan itu membutuhkan alam semesta agar Tuhan dapat dikenal. Nah, kalau alam semesta ini hancur seperti yang digambarkan dalam Al Qur’an Surat Al Waqi’ah, Al Haqqah, Al Qari’ah dan Al Qiyamah, maka alam semesta ini tentunya akan diciptakan lagi karena Tuhan itu baqa’. Tuhan itu hidup selamanya. Tuhan itu kekal selamanya. Sedangkan alam semesta ini mempunyai sifat tidak kekal (fana), maka alam semesta ini pada waktu yang telah ditentukan pasti akan hancur. Jadi terjadi siklus penciptaan dan kehancuran alam semesta. Alam semesta diciptakan kemudian hancur, diciptakan lagi hancur lagi, diciptakan lagi hancur lagi, diciptakan lagi hancur lagi sampai yang dikehendaki Allah. Apakah siklus alam semesta ini terjadi selamanya ? Bisa jadi, karena berdasarkan hadits qudsi diatas, selama Tuhan itu ada (karena Tuhan tidak pernah berakhir (Al Akhir), maka siklus alam semesta akan terjadi. Karena Tuhan membutuhkan agar Tuhan dapat dikenal sehingga Tuhan dapat diagungkan, dipuji dan disucikan (tasbih).

Pada saat alam semesta (bumi dan langit) hancur, maka pada hari itu bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit. Dan bila bumi dan langit itu hancur, maka akan diganti lagi dan seterusnya sampai dikehendaki oleh Tuhan. Indikasi adanya pergantian atau penciptaan bumi dan langit dapat disimak pada ayat al Qur’an berikut ini.

يَوْمَ تُبَدَّلُ الأَرْضُ غَيْرَ الأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُواْ للّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

Yawma tubaddalu alardu ghayra alardi waalssamawatu wabarazoo lillahi alwahidi alqahhari

Pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.

On the Day when the earth will be changed to another earth and so will be the heavens, and they (all creatures) will appear before Allah, the One, the Irresistible. [QS Ibrahim (14) ayat 48]

Wa llahu ‘alam bish shawab.

Senin, 06 Oktober 2008

Pembantu RT dan TKW bersabarlah !

Di media cetak maupun elektronik sering kita dengar atau kita baca bahwa banyak pembantu rumah tangga yang dianiaya oleh majikannya. Ada yang disetrika, ada yang disiram air panas, ada pula yang sering dipukuli. Tentu bagi pembantu rumah tangga tidak dapat berbuat apa-apa, bahkan memperoleh bulan-bulanan pukulan dan banyak pula mereka yang diperkosa, karena mereka tidak boleh keluar dari rumah majikannya. Mereka tidak bisa melarikan diri. Demikian juga banyak kejadian sama di negara-negara lain tempat tenaga kerja wanita itu bekerja, apakah mereka berada di Hongkong, Korea, Malaysia, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.
Wahai, para pembantu rumah tangga atau tenaga kerja wanita bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar [QS Al An faal (8) ayat 46] dan jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu [QS Al Baqarah (2) ayat 45]. Kalau engkau berbuat dosa karena tidak sengaja dan karena kelaparan. Semoga Tuhan mengampunimu. Sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang.

..............الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS Al Maidah (5) ayat 3].

Dan bagi majikan tidak takutkah kamu dengan adzab jahanam dan adzab yang menyala-nyala. Kenapa kamu menyiksa, menganiaya dan bahkan membunuh pembantu rumah tangga atau tenaga kerja wanita. Kenapa tidak kamu keluarkan mereka atau kamu kembalikan ke keluarganya bila engkau tidak cocok dengan pekerjaannya. Mengapa tidak mencari pembantu rumah tangga yang lain, yang lebih baik pekerjaannya ? Dari pada kamu diancam adzab yang membakar oleh Allah sebagaimana dalam Al Qur’an berikut ini. Bertobatlah !

إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Inna allatheena fatanoo almumineena waalmuminati thumma lam yatooboo falahum AAathabu jahannama walahum AAathabu alhareeqi

Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan[1569] kepada orang-orang yang mu'min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. [QS Al Buruuj (85) ayat 10] . Wa llahu ‘alam bish shawab.
[1569] Yang dimaksud dengan "mendatangkan cobaan" ialah, seperti menyiksa, mendatangkan bencana, membunuh dan sebagainya.